Top Ad unit 728 × 90


Breaking News

recent

ROMANTISME AR-RAHMAN

Ilustrasi
بسم الله الرحمن الرحيم
Oleh: Rosyid Saifudin Anwar*

Tebar Suara | Kata ROMANTISME pasti sudah tidak asing lagi bagi semua insan. Sebuah kata yang begitu familiar dan begitu indah ketika didengar oleh para pemuda-pemudi. Kata ROMANTISME pasti selalu berhubungan masalah hati, yaitu cinta. Dengan cinta lahirlah sebuah kasih sayang, yang mana hal itu pasti menjadi dambaan bagi setiap insan. Cinta dikala telah mengikat dua hati hingga bersatu padu yang menjadikan dunia seolah hanya milik berdua. Saling melemparkan kata-kata gombal yang membuat satu sama lain menjadi terbang dengan keindahan kata-katanya.

Berbicara masalah cinta, cinta itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Cinta itu sangatlah melelahkan, lelah jiwa, hati, maupun pikiran. Cinta itu terkadang datang dengan membawa ketenangan, terkadang ia datang dengan membawa kegelisahan hati yang tak kunjung ditemukan obatnya. Terkadang datang dengan membawa rasa sesak dalam dada, serta meninggalkan duka lara di kala di duakan.

Seorang hamba yang cinta kepada Ar-rahman. Maka ia rela mengorbankan segalanya dan berjuang menegakkan kecintaannya hingga meraih tempat yang mulia. Sebagaimana para sahabat Rasul, disaat kecintaannya terhadap Allah dan Rasul-Nya sudah tertanam dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Mereka rela mengorbankan segalanya, baik jiwa maupun harta.

Coba kita lihat sedikit kisah yang terjadinya pada perang badar dan ini adalah perang antara saudara. Dimana seorang anak melawan ayahnya, keponakan melawan pamannya, seorang budak melawan tuannya. Lalu, hal apa yang membuat sahabat begitu berani untuk melawan saudaranya sendiri? Karena darah kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya telah mengalir dalam jiwanya, sehingga lahirlah rasa perjuangan untuk menegakkan kemuliaan Islam.

Rasulullah melalui risalah Allah, berhasil meluruskan hati nurani mereka dengan tuntunannya. Menyinari mata hati mereka dengan cahayanya, serta menuangkan air keyakinan ke dalam perasaan mereka. Karena itu, jiwa raga mereka menjadi tentram, hati mereka senantiasa sejuk dan damai, kemudian lahirlah mahabbah yang memancar dalam jiwa.
Sungguh, Cinta itu sangatlah melelahkan. Bagaimana tidak? Ia selalu mengusik jiwa yang sedang nyenyak. Mengekang jiwa yang terbebas, membatasi setiap tindakan dengan batasan-batasan syariat-Nya. Namun, batasan syariat ini sebenarnya sangatlah indah, syariat yang lebih memanusiakan manusia. Syariat merupakan sebuah jalan, jalan yang menuntun manusia menuju jalan yang terang dan jalan yang merupakan cahaya lentera kehidupan.

“Dan tetapi kami datangkannya (Al-qur’an) cahaya dengan itu kami beri petunjuk bagi siapa yang kami kehendaki”. (QS.Asy-Syura:5).

Sungguh, cinta itu memang melelahkan tapi ia akan menghasilkan buah yang begitu indah dan nikmat jika semuanya disandarkan kepada Ar-rahman.

Sungguh, cinta itu terkadang muncul dengan membawa ketenangan, ketika ia dekat dengan-Nya. Karena jiwa ini sebenarnya ruh yang semuanya milik Ar-rahman sedangkan tubuh ini hanya pembungkus saja, dan ruh ini juga akan kembali ke pangkuan Rabb alam semesta, sehingga ia akan terasa begitu tenang dan damai ketika dekat. Seoarang hamba Allah yang benar-benar telah menuai buah kecintaan dari Ar-rahman maka ia akan senantiasa melakukan hal apapun untuk kekasihnya, sekalipun berkilo-kilo meter ia akan terus mengejarnya hingga mendapatkan balasan ungkapan cintanya itu.

“ Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu”. (QS.Al-Baqarah:152)

Allah tidak akan pernah meninggalkan hambanya yang ia berjuang untuk meendapatkan balasan cinta dari Ar-rahman, Allah berfirman: "Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (muhammad) tentang Aku (Allah), maka sungguh aku ini dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila dia berdo’a kepada-Ku”. (QS.Al-Baqarah:186)

Inilah Ar-rahman yang akan  memberikan cinta kasihnya bagi para hambanya. Bahwa Allah itu dekat dan mengabulkan setiap do'a seorang hamba yang mengharapkan keridhoan dan kecintaan terhadap Ar-rahman. Lalu, siapakah orang-orang yang akan Allah berikan itu?

"Hendaklah mereka memenuhi panggilan-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka  termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS.Al-Baqarah:186)

“ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amatlah dekat”. (QS.Al-Baqarah:214).

Cinta itu terkadang membawa suasana hati yang tak bertepi, menimbulkan kegelisahan yang tak kunjung ditemukan obatnya. Disaat jiwa merasa jauh dari Ar-rahman, dikala ia mulai mengawali pengembaraan di tengah kegelapan tanpa tahu arah kemana harus melangkah. Mengelana menyusuri hutan setiap jalan yang penuh dengan serakan sampah dan menyusuri sungai yang mengalir tak kunjung ditemukan ujungnya.

Jiwa yang terlarut dengan kemaksiatan yang terus terhias. Jiwa seseorang ketika ia sudah merasakan nikmatnya maksiat dan keindahan dunia, ia akan lupa segalanya, dalam benak jiwanya hanyalah masalah dunia. Semua pikirannya dipenuhi dengan fitnah dunia tanpa mau mengerti halal atau haramnya. Mereka berpikir hidup di dunia ini kekal, sehingga mereka terus berlomba-lomba untuk mendapatkan dunia agar bisa diperlihatkan kepada para tetangga dan sanak saudara. Hingga hidup mereka tak pernah tenang dan senantiasa tamak untuk mendapatkan segalanya.

“Dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya”. (QS.Al-humazah:3).

Kurelakan kenikmatan tuk meraih perjuangan.
Perjuangan menggapai cinta Ar-rahman.
Yang setiap janjinya tak pernah di dustakan.

Sungguh, cinta terkadang datang dengan membawa rasa sesak dalam dada, serta meninggalkan duka lara di kala di duakan. Meninggalkan sebuah goresan luka yang begitu terasa yang sulit untuk terhapus oleh masa, yang terkadang membuat manusia larut dengan segala kesedihannya. Seolah-olah hidup ini terasa begitu sempit tanpa ada sedikit ruang untuk bergerak, tanpa ada tiang untuk bersandar, tanpa ada bahu yang bisa disandari, oleh hati untuk mendengar setiap keluhan yang ada.

“sungguh Allah tidak tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selainnya”. (QS.An-Nisa’:48)

Seorang hamba Allah yang telah berbuat syirik, maka ia telah menduakan Allah dalam bentuk peribadahan kepada-Nya. Karena hak peribadahan itu adalah milik Allah, dan syirik itu adalah suatu perbuatan dosa besar yang wajib bagi setiap muslim untuk meninggalkannya. Haram baginya untuk mendekati sekecil apapun jenis perbuatan syirik itu.

“Sungguh, syirik itu kedholiman yang sangat besar”. (QS.Luqman:9)

“Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar”. (QS.An-Nisa’:48)

“Dan sembahlah (kalian) Allah dan janganlah mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”. (QS.An-Nisa’:36)

Rehat Sejenak
Disaat engkau mulai mengalami guncangan kegelisahan dalam dada. Cobalah untuk berdiri di tengah padang ilalang, lihatlah kehijauan setiap tumbuhan. Ia hanya tumbuh dan bergoyang-goyang terhembus angin yang semua itu dilakukan sesuai titah tuhannya. Tak pernah mengeluh dan gelisah, yang ada hanyanlah senantiasa memuji kepada-Nya.

Disaat engkau mulai terlena dengan dunia dan lalai akan akhirat. Ingatlah, kita disini hanyalah orang asing yang sedang mencari jalan pulang, yang kelak akan kembali ke haribaan-Nya, lalu apa yang sudah engkau persiapkan?

Disaat engkau melihat kawanmu mulai bertingkah aneh dan melukai perasaanmu. Goreskanlah semua itu diatas butiran pasir, dan biarlah angin maaf menghapus setiap jengkal kesalahan yang ada.

Disaat engkau mendapati temanmu telah melakukan perbuatan baik kepadamu. Ukirlah kebaikan itu diatas batu nisan agar semua kebaikan itu senantiasa terkenang dalam prasasti yang terawat dan terjaga.

Disaat engkau mendapati kejenuhan hidup dan dirundung banyak begitu cobaan. Bertamulah kepada Rabbmu, dekatilah dia. Kelak dengan begitu engkau akan mendapatkan ketenangan dalam kehidupan.

Disaat masa belajarmu mulai melemah, dan semangatmu mulai goyah. Ingatlah, semua itu akan ditanya oleh Allah tentang nikmatnya yang telah kau dapatkan selama ini.

Disaat engkau mulai terjauhi oleh orang sekitarmu. Cobalah koreksi jiwa ini, pernahkah kita berbuat kesalahan terhadap dia. Jiwa yang gagah itu berani untuk memaafkan kesalahan orang lain dan berani berterima kasih atas pemberian orang lain.

Ingatlah, jangan hanya karena wanita, kini anganmu yang kau impikan telah berubah menjadi kepulan asap yang mengangkut semua impianmu ke langit, dan terhempas oleh angin yang tidak tahu arah, kemanakah semuanya harus melangkah.

“Sesungguhnya Allah tak pernah mengingkari janjinya” (QS.Ali-Imran:9). [] (Red/Tebarsuara.com)


*) Penulis merupakan Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam di Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir Jakarta.
ROMANTISME AR-RAHMAN Reviewed by Redaksi Redaksi 18:46:00 Rating: 5

No comments:

All Rights Reserved by Tebar Suara © 2016 - 2017
Thema Design JOJOThemes

Contact Form

Name

Email *

Message *

Sertakan Sumber untuk Setiap Kutipan. Powered by Blogger.