Jamaah Masjid Al-Izzah Krueng Mane, Protes Masjidnya Dijadikan Masjid Kecamatan

Tebar Suara | Lebih seratusan massa  yang tergabung dalam Pemuda Pembela Mesjid Al-Izzah Krueng Mane menggelar aksi unjuk rasa di halaman Mesjid Al-Izzah Desa Cot Seurani, Kecamatan Muara Batu Jumat, (20/5/2016) kemarin, massa  memprotes kebijakan Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib dan jajarannya karena mengalihkan status Mesjid Al-Izzah menjadi Mesjid Kecamatan.

Tgk. Aminullah Daud selaku imam rawatip mesjid kepada wartawan mengatakan, dalam penempatan Mesjid Al-Izzah sebagai Mesjid Kecamatan oleh Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib yang lebih dikenal dengan panggilan Cek Mad tanpa melakukan musyawarah dengan pengurus mesjid.

“Cek Mad duduk manis di pendopo tanpa melakukan musyawarah dengan kami pengurus mesjid langsung mengalihkan mesjid Al-Izzah menjadi Mesjid Kecamatan,” ujar Tgk. Aminullah.

Didampingi pengurus mesjid Tgk. Aminullah mengatakan bahwa Mesjid Al-Izzah ini merupakan mesjid masyarakat Cot Seurani dan masyarakat Keude Mane, yang dibangun di atas tanah wakaf masyarakat,  dikatakan dirinya dalam membangun mesjid ini Pemkab Aceh Utara tidak membantu satu persen pun biaya pembangunan mesjid, ia menyesalkan kebijakan Bupati Aceh Utara serta jajaranya tanpa melakukan musyawarah Pemkab Aceh melalui keputusan surat Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib Nomor 451.11/112 dalam rapat Forkompinda tanpa dihadiri pengurus mesjid mengalihkan status mesjid menjadi Mesjid Kecamatan.

“Kami tidak menerima keputusan Bupati Aceh Utara, mesjid ini dibangun atas sumbangan jamaah serta sumbangan masyarakat Cot Seurani dan Keude Mane, kalau pun Pemkab Aceh Utara mengklaim ada membantu biaya pembangunan Mesjid Al-Izzah ini, tunjukan kepada kami nama atau benda apa yang dibantu agar kami bisa mengembalikannya,” kata Tgk. Aminullah dibenarkan jamaah lainnya.

Untuk itu massa yang tergabung    dalam Pemuda Pembela Mesjid Al-Izzah meminta kepada Bupati Aceh Utara agar membatalkan penetapan Mesjid Al-Izzah sebagai mesjid Kecamatan, massa mengancam apabila permitaan ini tak dipenuhi Bupati Aceh Utara Cek Mad massa siap melakukan perlawanan terhadap Pemkab Aceh Utara.

“Cek Mad jangan ciptakan perang saudara demi kepentingan politiknya  mendatang, kami meminta kepada Cek Mad dalam mengambil keputusan agar menggunakan akal sehat,” demikian Tgk. Aminullah Daud.

Amatan juangnews.com Jumat kemarin, ratusan masa sambil membentang spanduk bertulis “Kami menolak penetapan status Mesjid Kecamatan yang berlokasi di desa cot serani”. Massa secara bergantian menyampaikan orasi mengecam keputusan Pemkab Aceh Utara, aksi massa baru selesai menjelang dimulai salat Jumat, puluhan aparat polisi dari Polres Lhoksemawe dan Satuan Polisi Pamong Praja mengamankan lokasi  hingga selesai salat Jumat.

Suasana sempat tengang pada saat salat Jumat berlangsung, sejumlah pria yang memakai pakaian surban putih sambil berdiri berteriak  khutbah harus diulang dan tidak sah, ratusan jamaah saling mendorong, akhirnya suasana bisa terkendali setelah pihak keamanan turun tangan memisahkan massa, dan salat Jumat dilanjutkan.

Hingga berita ini ditayangkan juangnews.com belum memperoleh konfirmasi resmi dari Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib maupun  pihak yang berwenang dari  Pemkab Aceh Utara. (Juangnews.com) [tebarsuara.com]