Masalah Sampah B3 Pemkot Bekasi Belum Memiliki Solusi
Tebar Suara | Pelatihan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang diadakan tadi pagi di
Aula Nonon Sontani (Lantai 1) Gedung Lantai 10 Komplek Perkantoran Pemrintah Kota (Pemkot)
Bekasi, Rabu (25/5/16). Pelatihan tersebut diadakan untuk mensosialisasi
pengelolaan sampah B3 yang sangat berbahaya.
Iyan Suwargana selaku
pemateri dalam pelatihan tersebut menjelaskan bahwa sampah B3 yang disimpan di
tempat terbuka akan sangat berbahaya jika sampai diguyur hujan. Karena limbah
B3 akan meresap ke tanah melalui aliran air dan akan masuk ke dalam sumur-sumur
dan sungai yang sering digunakan masyarakat. Sudah barang tentu hal ini sangat
berbahaya dan pencemaran lingkungan.
Baca juga Berita
Sebelumnya: BPLH Kota Bekasi Sosialisasi Pengelolaan Sampah B3
B3 juga terjadi jika
sampah plastik yang tidak dipilah dengan sampah ranting kayu dan kemudian dibakar
akan membahayakan lingkungan, tambah Iyan yang juga sebagai Widyaiswara Madya
KLH.
Dalam sumber Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Kemenkes tahun 2013 tentang masalah sampah di masyarakat; terdapat 50,1% sampah di
bakar, 10,4% membuang ke Kali, Parit dan Laut, 7,7% membuang sembarangan dan
3,9% menimbun dalam tanah.
Sementara limbah sampah
B3 dari rumah tangga terus bertambah, namun dalam pelatihan tersebut BPLH
(Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup) Pemerintah Kota Bekasi saat ini hanya
memberikan solusi untuk mengurangi penggunaan sampah B3.
Berikut daftar sebagian
Sampah B3 sumber Rumah Tangga.
Sampah B3 sumber Rumah
Tangga yang sangat banyak itu, BPLH baru menyediakan Tempat Penampungan
Sementara (TPS). Namun masalahnya Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No.32 tahun
2009 sangat progresif dan kuat.
Semua masalah sampah B3
ada aturan mainnya. Hal yang paling ditegaskan undang-undang tersebut masalah
perizinan menangani sampah B3, mulai izin usaha, izin tempat penyimpanan dan
yang lainnya. Sementara lembaga pemerintahan hanya sebagai pengawas dari
pengelolaan itu. Karena itu TPS BPLH Kota Bekasi masih illegal.
Sampah B3 boleh di
simpan maksimal 90 hari, ini juga harus ada jaminan dan tempat penyimpanan yang
di izinkan, sedangkan sampah medis hanya memiliki waktu 2 hari harus sudah
dimusnahkan atau didaur ulang sesuai dengan prosedur.
Masalah sampah B3 menurut
seorang peserta pelatihan “masalah sampah sebaiknya pemerintah harus bertindak
tegas sampai ke akarnya. Masalah sampah di perusahaan yang orangnya sedikit
namun sampahnya banyak lebih mudah dikelola dibandingkan sampah di masyarakat
yang sedikit namun orangnya sangat banyak. Kalau perusahaan tinggal cabut izin
usahanya, kalau masyarakat pemerintah berani tidak cabut KTP-nya, misalnya.”
Sampah B3 seperti
pembalut dan yang lainnya menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHP) akan ada undang-undang sampah spesifik. Mengenai penanganan sampah
spesifik ini akan banyak melibatkan daerah ungkap Iyan dalam pelatihan
tersebut. [Am/red) [tebarsuara.com]
Masalah Sampah B3 Pemkot Bekasi Belum Memiliki Solusi
Reviewed by Redaksi
Redaksi
22:39:00
Rating:

No comments: