Jelang Ramadhan, Pemkot Bitung Robohkan Mushalla Ash-Shuhada

Mushalla Ash-Shuhada dibongkar Pemkot Bitung (Republika)

Tebar Suara | Ketika menjelang Ramadhan, masjid dan mushalla di beberapa daerah biasanya diperindah dan dibersihkan guna menyambut datangnya bulan suci yang dinanti-nanti tersebut. Suasana masjid atau mushalla yang indah dan bersih, diharapkan dapat menambah kekhusyukan jamaah dalam beribadah di bulan Ramadhan yang mulia.

Namun, suasana itu tidak tampak di Mushalla Ash-Shuhada, Bitung, Sulawesi Utara. Bukan diperindah, mushallah itu justru akan dibongkar oleh pemerintah setempat dengan alasan mengganggu. Otomatis, umat Islam di sekitarnya tak lagi bisa beribadah di mushalla tersebut pada Ramadhan tahun ini. Mereka pun mengaku bersedih atas tindakan pemerintah daerah yang mengambil keputusan ini.

“Walikota Bitung yang baru terpilih mengatakan di dalam surat yang ia sampaikan kepada jamaah, untuk menjaga ketertiban dan keamanan maka Pemerintah akan ambil tindakan tegas, dengan membongkar Mushalla Ash-Suhada,” ujar Yusrin salah satu pemuka agama di Mushalla Asy-Syuhada sebagaimana dikutip dari Republika.co.id.

Pembongkaran ini mulai dilakukan pada Sabtu (05/06) pagi. Dahulu Mushalla Ash-Shuhada dibangun lantaran pemerintah setempat tidak membolehkan jamaah membangun masjid yang permanen. Akhirnya, dibangunlah mushallah tesebut dengan triplek dan kayu. Sayang, usaha jamaah untuk beribadah kembali pupus saat melihat mushalla impian mereka dirobohkan, dengan alasan mengganggu ketertiban umum.

“Kami sakit sekali. Setelah tidak diijinkan membangun masjid dengan persyaratan yang sudah ada. Sekarang mushalla‎ yang dibangun dengan susah payah malah dibongkar Satpol PP,” isak Yusrin

Dia juga menyayangkan keberadaan Camat, Lurah, dan petinggi kepolisian Bitung yang justru diam dan hanya melihat pembongkaran Mushala Ash-Shuhada. Dalam pembongkaran ini setidaknya terdapat 50 anggota Satpol PP. Selain itu ada puluhan polisi yang menjaga agar pembongkaran‎ tidak berujung ricuh.

“Harusnya mereka tahu kalau warga Muslim akan beribadah di bulan Ramadhan. Bukannya menjaga kerukunan dan kedamaian, ini malah membuat keributan dengan pembongkaran rumah ibadah,” pungkas Yusrin. (Kiblat) [tebarsuara.com]