Muhammadiyah Diusulkan Bentuk Semacam BUMN dan Bisnis Pasar Modal Syariah
Muhammaiyah diusulkan agar membentuk semacam BUMN dan masuk bisnis pasar modal syariah. |
Tebar Suara | Aset-aset yang dimiliki oleh Muhammadiyah sangat banyak dan besar. Namun, sayang, aset yang dimiliki ormas Islam terbesar di Indonesia itu belum dikelola secara profesional oleh badan usaha seperti BUMN.
‘’Untuk itu, perlu dibentuk Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM),’’ kata Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Najikh. Aset usaha yang dimiliki Muhammadiyah terbanyak adalah peguruan tinggi Muhammadiyah [PTM] dan rumah sakit.
Hal itu diungkapkan Najikh dalam acara bertajuk 'Knowledge Sharing Pasar Modal Syariah' yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan MEK- PP Muhamamdiyah di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, pertengahan pekan ini [22/9/2016].
Selain Itu, agar lebih maju lagi, Muhammadiyah juga perlu melirik bisnis di sektor pasar modal syariah. Untuk mendorong Muhammadiyah memiliki multy company, lanjut Najikh, perlu dibuat perusahaan-perusahaan Muhammadiyah yang bisa melakukan initial public offering (IPO) atau penjualan saham. Dengan catatan, yang dapat membeli saham BUMM adalah warga Muhammadiyah sendiri.
Najikh pun membayangkan, bukan tidak mungkin muhammadiyah mempunyai badan usaha sekelas Temasek di Singapura. “Untuk mewujudkan semua itu sharing dan pengetahuan tentang pasar modal syariah sangat penting sebagai upaya dalam integrasi aset-aset Muhammadiyah untuk berkembang lebih luas,” paparnya.
Najikh optimistis, peluang Muhammadiyah di masuk pasar modal syariah sangat besar. Menurut dia, hal ini tidak lepas dari besarnya aset ekonomi yang dimiliki oleh Muhammadiyah ditambah lagi dengan bisnis yang dimiliki oleh warga Muhammadiyah, serta Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM).
Jika potensi ini dikelola oleh lembaga bisnis seperti BUMM yang modern dan profesional, serta diintegrasikan dalam mekanisme instrumen pasar modal syariah, kata Najikh, jelas akn mendatangkan keuantungan yang sangat dasyat. ‘’Sayang sekali, banyak dari warga Muhammadiyah yang belum memiliki kesadaran tentang bisnis pasar modal syariah sehingga belum banyak mengambil ceruk usahanya,’’ tutur Ketua MEK-Muhammadiyah ini.
Menjawab keinginan tersebut, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Sarjito menyatakan literasi pasar modal syariah bagi warga Muhammadiyah sangat penting untuk dilakukan. Selama ini Muhammadiyah dalam berinvestasi masih dengan instrumen lembaga keuangan perbankan dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan.
Padahal instrumen tersebut hanya memberikan keuntungan yang kecil jika dibandingkan pasar modal syariah. Sarjito berharap, warga Muhammadiyah mau memanfaatkan peluang tersebut. “Bayangkan dengan aset Muhammadiyah mencapai Rp 20 triliun, jika itu masuk ke sektor pasar modal syariah, berapa besar yang diperoleh Muhammadiyah,” paparnya.
Untuk masuk ke instrumen pasar modal syariah, kata dia, OJK akan memberikan kesempatan kepada Muhammadiyah baik secara literasi maupun regulasi-regulasi yang bisa dimanfaatkan. “Bahkan, OJK siap untuk membantu Muhammadiyah dalam mendatangkan dana nganggur (iddle money) yang bisa dimanfaatka untuk pengembangan bisnis Muhammadiyah,’’ ujar Sarjito lagi.(TS/tebarsuara.com)
Muhammadiyah Diusulkan Bentuk Semacam BUMN dan Bisnis Pasar Modal Syariah
Reviewed by Redaksi
Redaksi
07:24:00
Rating:
No comments: