ACT Gelar Program Trauma Healing, Bocah Korban Banjir Garut pun Kembali Riang

Bocah-bocah korban banjir Garut sangat gembira saat mengikuti program trauma healing yang digelar ACT di SDIT Muhammadiyah Sindangreret, Tarogong Garut.

Tebar Suara | Garut- Aksi Cepat Tanggap pada Ahad (25/09) pagi ini melakukan program penyembuhan trauma (trauma healing) pada anak-anak korban banjir di kampung Mekar Asih, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.

Penanggung jawab program trauma healing ACT, Nirfadilla Rusnawati menyatakan acara ini penting bagi anak-anak korban banjir bandang Garut.

“Karena ini (trauma healing) sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang memang jiwanya masih labil yang akan berdampak pada masa depannya,” katanya kepada Kiblatnet pada di lokasi.

Dalam kesempatan itu, relawan ACT mengajak anak-anak korban banjir bermain bersama dan mendongeng. “Kita juga kasih dongeng dan bikin mereka lupa dengan bencana, kita bikin tegar dengan terjadinya bencana,” sambungnya.

Nirfadilla juga berharap dengan adanya trauma healing, anak-anak bisa kembali bersemangat dan tidak terlalu memikirkan bencana yang terjadi.

“Harapannya anak anak bisa bangkit tidak terlalu memikirkan yang terjadi. Intinya memberi semangat bagi anak yang terkena bencana, ” tuturnya.

Trauma healing yang diselenggarakan ACT dan Pertamina kali ini bertempat di SDIT Muhammadiyah Sidangreret yang memang belum difungsikan kembali untuk Kegiatan Belajar Mengajar.

“Karena kita juga assessment di sini masih memungkinkan meski sekitarnya masih banyak lumpur, tapi cukup kondusif bagi anak-anak sekalian buat pelayanan kesehatan,” ujar dia.

Pantauan Kiblat.net, anak-anak yang menggunakan pakaian bebas tampak ceria saat mengikuti trauma healing yang diselenggarakan oleh ACT.

Sebelum acara dimulai pun mereka terlebih dahulu dibagi makanan ringan. Sejumlah anak-anak itu terlihat ceria saat datang bersama orang tua mereka. Meski ada pula yang datang sendiri.

Salah satu orang tua korban banjir, Marisa, turut mengapresiasi program trauma healing untuk menghilangkan stres pada anak. “Bagus, biar stres anak-anak hilang,” pungkas dia.(KB/tebarsuara.com)